Pages

Saturday, February 19, 2011

Sumber Hukum Islam


Sumber-sumber Syariat Islam yang disepakati oleh para ahli ilmu usul fikih terdiri empat macam yaitu Alquran, sunnah, ijmak, dan qiyas. Dalam catatan sederhana ini kami rangkum  sedikit penjelasan tentang pengertian dari ke-empat macam sumber sumber hukum islam. akan tetapi perlu untuk diketahui bahwasanya sumber dari segala sumber hukum islam adalah alquran sebagaimana firman Allah Swt  dalam Surah Al-Maidah ayat 49 :
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ (٤٩)
"Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka dengan apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa seeungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.”(Qs:Al-Maidah:49)."

Al-Qur'an

Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah sumber hukum Islam yang pertama kerana merupakan firman Allah yang disampaikan pada Nabi Muhammad SAW. Kerana tidak semuanya dinyatakan secara zahiriah, terdapat pelbagai tafsiran tentang isi-isi Al-Qur'an namun tidak ada yang saling bertentangan.

Hadist

Hadis adalah seluruh perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad yang kemudian dijadikan sumber hukum. Fungsi hadis antara lain:

* Mempertegas hukum dalam Al-Qur'an
* Memperjelas hukum dalam Al-Qur'an
* Menetapkan hukum yang belum ada di Al-Qur'an

Ijma'


Ijma' (إجماع) maknanya kesepakatan yakni kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum dalam agama Islam berasaskan al-Quran dan Hadis dalam suatu perkara yang terjadi pada suatu masa setelah zaman Rasulullah S.A.W.
Ijma' tidak akan berlaku melainkan setelah adanya kesepakatan ulama yang berijtihad , jika terdapat seorang saja yang membangkang tanpa di dukung oleh ulama yang lain maka tidak dianggap ijma'. artinya suatu hukum dianggap ijma' jika telah terjadi kesepakatan diantara para mujtahidin tanpa ada yang berselisih pendapat dalam sesuatu hukum.

Yang menjadi dasar / landasan ijma' adalah firman Allah swt Surah an-Nisa ayat 59 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٥٩
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya"

Qiyas


Qiyas (قياس) ialah proses taakulan berasaskan analogi daripada nass atau perintah yang diketahui untuk perkara-perkara baru. Qiyas menetapkan suatu hukum suatu perkara yang baru yang belum ada pada masa sebelumnya berasaskan perkara terdahulu yang memiliki kesamaan dari segi sebab, manfaat, bahaya dan berbagai aspek lain sehingga dihukumi sama.

Ijtihad


Ijtihad adalah sebuah usaha untuk menetapkan hukum Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis. Ijtihad dilakukan setelah Nabi Muhammad telah wafat sehingga tidak boleh langsung menanyakan pada beliau tentang suatu hukum namun hal-hal ibadah tidak boleh diijtihadkan. 

Tidaklah patut bagi seorang muslim menawar hukum yang telah dijelaskan dalam alquran, sebagaimana firman allah swt dalam surah al Ahzab ayat 36 :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا مُبِينًا (٣٦)
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata"

Akan tetapi Ironisnya dewasa ini banyak sekali hukum islam yang telah dijelaskan oleh alquran masih seringkali ditawar-tawar lagi, sebagai contoh sebut saja Hukum Memakai Jilbab. yang telah diatur sedemikian jelas dan rinci di dalam alquran, ternyata masih banyak saudara kita umat muslim yang dengan berbagai alasan, tidak / belum juga melaksanakan perintah yang satu ini.

Dan masih banyak hukum hukum islam yang lain yang telah diatur didalam alquran yang ternyata masih juga di ingkari / tidak dilaksanakan. Tidak sedikit saudara kita yang telah berlomba lomba dalam rangka saling nasehat menasehati untuk kebaikan, akan tetapi kesemuanya kembali kepada diri masing masing. apakah kita termasuk orang orang yang berada di jalan yang lurus sesuai dengan syariat islam ataukah kita termasuk kedalam golongan orang orang yang sesat.

Wallahu'alam.

0 comments:

Post a Comment